Ini Dia Jenis-Jenis Database Serta Fungsinya!

Jenis-Jenis Database

Database, istilah yang sering kali terdengar saat membahas tentang jaringan komputer dan penyimpanan data. Saat ini, penggunaan aplikasi di smartphone atau situs web di browser internet telah menjadi hal yang umum. Dalam aplikasi dan situs web tersebut, kita sering menemukan banyak konten foto dan video yang menarik perhatian kita. Namun, pernahkah terbersit dalam benak mu tentang tempat di mana semua data tersebut disimpan?

Secara teknis, setiap kali kita mengakses aplikasi atau situs web, data yang terlihat oleh kita sebenarnya tersimpan dalam database. Database sendiri merupakan suatu proses penyimpanan data pada jaringan komputer yang memungkinkan akses data secara global dan dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan dari mana saja.

Baca Juga: 4 Jenis Layanan Cloud Computing yang Sering Digunakan

Namun, pengertian database tidak hanya sebatas itu. Terdapat banyak fungsi dan jenis-jenis database yang dapat digunakan. Oleh karena itu, penting untuk memahami secara lebih mendalam tentang apa itu database, bagaimana fungsinya, dan jenis-jenisnya.

Apa itu Database?

Database, atau basis data, merupakan sekumpulan data yang diatur dan dihubungkan secara terstruktur sehingga mudah dikelola. Dengan pengelolaan yang baik, setiap orang dapat dengan mudah mencari, menyimpan, dan menghapus informasi yang dibutuhkan.

Secara sederhana, database dapat diartikan sebagai sistem yang berfungsi mengumpulkan dan menyimpan data, arsip, atau tabel yang terhubung ke aplikasi atau situs web. Dengan adanya database, penyimpanan dan pengelolaan data dapat dilakukan dengan lebih efisien dan mudah.

Menurut Oracle, database adalah kumpulan terorganisir dari informasi terstruktur atau data yang disimpan secara elektronik dalam sistem komputer. Umumnya, database dikontrol oleh sistem manajemen database atau DBMS. Data dan DBMS, bersama dengan aplikasi yang terkait, sering disebut sebagai sistem database.

Fungsi Serta Jenis Database

Setelah memahami konsep dasar tentang database, kamu perlu mengetahui jenis-jenis dan fungsi dari database. Perangkat lunak khusus memerlukan sebuah tempat untuk mengambil dan menyimpan data dan informasi dari basis data.

Tempat tersebut dikenal dengan istilah Data Management System (DBMS) atau sistem manajemen basis data. Terdapat beragam jenis dan fungsi database yang berbeda-beda. Saat ini, terdapat lima jenis database yang beroperasi pada perangkat elektronik.

Masing-masing jenis database memiliki produk-produk dengan fungsi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis-jenis database beserta fungsinya secara lebih mendalam. Berikut ini adalah beberapa jenis database dan fungsinya.

Baca Juga:  5 Tips Membeli Komputer Terbaik untuk Kebutuhan Anda

1. Operational Database

Operational Database, atau yang dikenal sebagai database On Line Transaction Processing (OLTP), merupakan jenis database yang berfungsi sebagai tempat untuk mengelola data secara langsung dan real-time. Jenis database ini memungkinkan penggunanya untuk melihat, melakukan, dan memodifikasi data dengan mudah.

Pada jenis database ini, pengguna dapat menambah, mengubah, atau menghapus data secara langsung melalui perangkat keras yang digunakan. Sebagai contoh, para pegawai sebuah perusahaan dapat memperbarui informasi mengenai pelanggan secara langsung melalui sistem OLTP, sehingga data pelanggan selalu ter-update dan akurat.

Contoh dari jenis database ini adalah JSON atau JavaScript Object Notation. JSON menggunakan format teks untuk mengirimkan data dan biasanya digunakan untuk pertukaran data melalui browser dan web server. Format ini berasal dari JavaScript dan memungkinkan sinkronisasi data secara real time, sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan aktivitas operasional.

2. Data Warehouse

Data Warehouse atau biasa dikenal dengan istilah Enterprise Data Warehouse (EDW) adalah jenis database yang menjadi elemen utama dalam Business Intelligence (BI). Fungsinya untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber berbeda secara terpusat dan terpadu. Hal ini membuat Data Warehouse menjadi alat yang sangat efektif dalam membuat laporan dan analisis data.

Sebagai contoh, jika kamu ingin melihat performa bisnis dari waktu ke waktu, Data Warehouse akan membantu kamu dengan mengambil data dari berbagai sumber seperti database transaksi, sistem inventaris, dan data dari aplikasi lainnya. Kemudian, data-data tersebut disimpan di Data Warehouse untuk bisa dipakai dalam pembuatan laporan analisis. Dengan menggunakan Data Warehouse, kamu bisa membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan tepat waktu.

Microsoft SQL Server adalah salah satu contoh Database Warehouse yang dikembangkan oleh Microsoft. Sistem basis data ini merupakan produk perangkat lunak yang didesain untuk menangani pengambilan dan penyimpanan data dalam jumlah besar. Microsoft SQL Server sangat berguna dalam mengelola data yang diperlukan oleh berbagai aplikasi. Sebagai contoh, sistem basis data ini dapat digunakan untuk mengolah data dalam skala besar pada perusahaan.

3. Relational Database

Basis Data Relasional atau yang sering disebut sebagai Relational Database adalah jenis basis data yang menggunakan model hubungan antar data sebagai dasar pengorganisasian datanya. Sistem ini sangat populer di kalangan pengembang aplikasi karena mampu mengatur dan memelihara basis data melalui koneksi antar data yang terstruktur dengan baik. Selain itu, sistem ini menggunakan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL) untuk melakukan pemeliharaan dan pengambilan data dari basis data tersebut. Dengan begitu, sistem ini sangat fleksibel dan mudah diakses oleh para pengguna.

Baca Juga:  Ini Dia 10 Rekomendasi Laptop Untuk Pelajar

MySQL merupakan contoh dari sistem basis data relasional yang populer dan sering digunakan untuk membangun aplikasi web, seperti website dinamis dan e-commerce. Sebagai database open source, MySQL telah membantu banyak pengembang untuk mengembangkan solusi web yang inovatif dan efektif. MySQL juga merupakan komponen penting dari platform pengembangan web sumber terbuka LAMP (Linux, MySQL, Apache, dan PHP), yang merupakan pilihan favorit bagi banyak pengembang web di seluruh dunia.

4. Distributed Database

Distributed Database merupakan jenis basis data yang terdiri dari beberapa situs yang tersebar di berbagai lokasi. Meski terhubung dalam jaringan komputer, setiap database tetap mandiri dan tidak tergantung pada satu data pusat. Berbeda dengan sistem tertentu yang hanya terhubung pada satu titik data tunggal.

Baca Juga: Membuat Cloud Computing Sendiri: Panduan Praktis untuk Pengguna Rumahan

Keuntungan utama dari Distributed Database adalah kemampuan untuk menyebarluaskan data secara efisien ke seluruh perusahaan. Sistem ini memungkinkan setiap bagian dari organisasi untuk mengakses data yang mereka butuhkan, tanpa harus bergantung pada satu database pusat. Sehingga mempercepat proses kerja di perusahaan secara keseluruhan. Salah satu contohnya adalah Microsoft Office Access. Dengan software ini, pengguna dapat mengimpor atau langsung terhubung ke data yang telah tersimpan pada database lainnya.

5. End-User Database

End-User Database adalah tipe basis data yang bisa dibuat dan disusun oleh pengguna akhir dengan menggunakan perangkat atau workstation pribadi mereka. Jenis database ini dibuat dengan prosedur tertentu yang dibuat sendiri dan bisa dikelola secara mandiri melalui metode yang digunakan pengguna. Basis data ini cocok untuk dokumen offline yang disimpan pada perangkat pribadi. Dengan menggunakan End-User Database, pengguna bisa membuat dan mengelola basis data mereka sendiri tanpa memerlukan bantuan dari tenaga ahli.

Ada banyak contoh dari End-User Database yang seringkali tidak disadari. Beberapa di antaranya termasuk spreadsheet seperti Microsoft Excel, program pengolah kata seperti Microsoft Word, dan bahkan file yang diunduh dari internet seperti file PDF atau file teks biasa. Semua jenis file ini bisa dianggap sebagai basis data buatan pengguna akhir karena mereka dibuat dan diatur oleh pengguna sendiri menggunakan perangkat atau workstation mereka.

Database Populer Digunakan

Oracle

Oracle adalah sistem basis data relasional yang dikembangkan oleh perusahaan Oracle. Salah satu ciri khas dari sistem ini adalah struktur memori server-side yang disebut dengan sistem area global. Dengan struktur ini, Oracle memungkinkan akses ke data secara cepat dan efisien. Oracle banyak digunakan oleh perusahaan besar dan kompleks karena kemampuannya dalam mengelola volume data yang besar dan kompleks.

Baca Juga:  7 Tips Mengamankan Data Komputer

JSON

JSON atau JavaScript Object Notation adalah format file yang populer digunakan untuk pertukaran data antara aplikasi web. Format teks pada JSON memungkinkan pengguna untuk membaca dan mengirim data dengan mudah. Salah satu keuntungan dari penggunaan JSON adalah kemampuannya untuk melakukan sinkronisasi data secara real-time, sehingga memudahkan pengguna untuk memperbarui data pada waktu yang sama.

Ms SQL Server

Microsoft SQL Server adalah sistem basis data yang memungkinkan penyimpanan dan pengambilan data sesuai dengan permintaan aplikasi lainnya. Produk yang dikembangkan oleh Microsoft ini dapat diakses melalui komputer yang sama atau komputer lain melalui jaringan internet. Selain itu, Microsoft SQL Server juga dilengkapi dengan fitur keamanan dan manajemen data yang memudahkan pengguna dalam mengelola basis data mereka.

Baca Juga: Fungsi Jaringan Komputer: Memahami Pentingnya Jaringan Komputer dalam Era Digital

Firebird

Firebird adalah sistem basis data SQL open source yang dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Mac OS X, dan Linux. Firebird dirancang untuk menjadi sistem database yang andal dan efisien dengan dukungan transaksi dan pemulihan bencana. Dengan fitur-fitur seperti dukungan untuk bahasa SQL standar, penyimpanan data terenkripsi, dan dukungan untuk tipe data yang berbeda, Firebird dapat menjadi pilihan yang tepat untuk pengembangan aplikasi bisnis dan web.

MySQL

MySQL, sistem manajemen basis data relasional yang populer, digunakan oleh banyak produk IT terkenal seperti Flickr, Google, WordPress, dan Youtube.

MariaDB

MariaDB merupakan sistem basis data open source yang dikembangkan dari MySQL, yang memiliki tujuan untuk mempertahankan kompatibilitas data MySQL. MariaDB juga menawarkan fitur-fitur baru yang lebih canggih dan stabil, seperti penyimpanan kolom berbasis kolom, mesin penyimpanan InnoDB yang lebih cepat, dan dukungan untuk beberapa plugin dan penyimpanan mesin. MariaDB juga mendukung aksesibilitas yang lebih mudah dan pengelolaan yang lebih baik dari basis data, sehingga cocok digunakan untuk berbagai jenis aplikasi, mulai dari aplikasi web hingga enterprise.

PostgreSQL

PostgreSQL merupakan sistem basis data open-source yang dapat diandalkan untuk menyimpan dan mengembalikan data dengan aman dan cepat. PostgreSQL dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi, mulai dari aplikasi mesin tunggal hingga aplikasi internet besar dengan banyak pengguna. Dengan fitur keamanan yang kuat dan dukungan untuk berbagai jenis data, PostgreSQL menjadi salah satu pilihan populer untuk basis data di seluruh dunia.

Itulah tadi penjelasan mengenai jenis-jenis database dan contohnya yang penting untuk kamu ketahui. Setiap jenis basis data memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda, sehingga kamu bisa memilihnya sesuai dengan kebutuhanmu. Dengan memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis database ini, kamu akan lebih siap dan terarah dalam membuat keputusan penting terkait dengan manajemen data dalam bisnis atau proyekmu.

Konten menarik lain:​
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments