Langkah-Langkah Penelitian Sederhana: Panduan Praktis untuk Pemula

Langkah-Langkah Penelitian Sederhana

Melakukan penelitian mungkin terdengar rumit, apalagi jika Anda belum terbiasa. Banyak yang merasa bingung harus mulai dari mana atau bagaimana menyusun langkah-langkah penelitian yang benar. Hal ini sering menjadi kendala, terutama bagi mahasiswa dan pelajar yang baru pertama kali terjun ke dunia penelitian.

Namun, penelitian sebenarnya tidak serumit itu jika Anda memahami tahapan-tahapannya. Artikel ini akan membantu Anda mengenali setiap langkah yang perlu dilakukan, mulai dari merumuskan masalah hingga menyusun laporan. Yuk, ikuti pembahasannya sampai selesai dan temukan cara mudah untuk memulai penelitian sederhana Anda!

Apa itu Penelitian Sederhana?

Penelitian sederhana adalah jenis penelitian yang dilakukan dengan pendekatan yang tidak terlalu kompleks, biasanya melibatkan metode yang mudah dipahami dan diaplikasikan. Dilansir dari artikel di Kumparan, penelitian sederhana sering kali dilakukan oleh pelajar untuk mengenalkan mereka pada proses ilmiah yang runtut dan sistematis.

Misalnya, penelitian tentang pengaruh kebiasaan membaca terhadap nilai siswa atau penelitian kecil tentang dampak penggunaan media sosial terhadap produktivitas belajar. Meskipun sederhana, penelitian ini tetap memerlukan metode yang tepat agar hasilnya relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Baca Juga:  Teknik Interpretasi Hasil Penelitian: Panduan Praktis untuk Mahasiswa dan Peneliti

Tahapan Penelitian Sederhana

Penelitian yang baik harus mengikuti langkah-langkah tertentu agar hasilnya jelas dan logis. Menurut Deepublish, ada beberapa tahapan utama yang perlu Anda lakukan, yaitu:

1. Merumuskan Masalah

Langkah pertama adalah menentukan masalah atau pertanyaan yang ingin Anda jawab melalui penelitian. Rumusan masalah ini menjadi panduan utama selama penelitian berlangsung.

Menurut Arikunto, rumusan masalah yang baik harus disusun dalam bentuk pertanyaan yang spesifik dan jelas. Misalnya, “Bagaimana pengaruh waktu belajar malam terhadap prestasi siswa kelas 12?” Dengan rumusan ini, Anda memiliki fokus yang jelas untuk langkah-langkah berikutnya.

2. Menentukan Tujuan Penelitian

Setelah memiliki rumusan masalah, langkah berikutnya adalah menentukan tujuan penelitian. Tujuan ini menjelaskan apa yang ingin Anda capai.

Tujuan penelitian biasanya dimulai dengan kata “untuk mengetahui” atau “untuk menganalisis”. Contohnya, “Untuk mengetahui hubungan antara durasi belajar mandiri dengan hasil ujian akhir siswa kelas 12.”

3. Studi Literatur

Studi literatur adalah proses mencari informasi dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal, atau artikel, yang relevan dengan topik penelitian Anda. Tahapan ini membantu Anda memahami konteks masalah yang akan diteliti.

Baca Juga:  5 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Saat Melakukan Penelitian

Dilansir dari Deepublish, studi literatur juga dapat membantu Anda menemukan metode terbaik yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Jangan lupa catat semua sumber yang Anda gunakan sebagai referensi!

4. Pengumpulan Data

Langkah ini melibatkan pengumpulan informasi atau data yang relevan untuk menjawab rumusan masalah Anda. Teknik pengumpulan data bisa bermacam-macam, seperti wawancara, observasi, atau survei.

Misalnya, jika Anda ingin mengetahui kebiasaan membaca siswa, Anda bisa menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari responden. Pastikan data yang Anda kumpulkan sesuai dengan fokus penelitian.

5. Analisis Data

Setelah data terkumpul, saatnya menganalisis data tersebut. Menurut Noeng Muhadjir, analisis data adalah proses menyusun, menata, dan memahami data untuk mendapatkan jawaban dari rumusan masalah.

Misalnya, jika Anda menggunakan data survei, Anda bisa menghitung rata-rata dari jawaban responden atau mencari pola tertentu dalam hasil survei.

6. Menarik Kesimpulan

Tahapan akhir adalah menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan data yang telah dianalisis. Kesimpulan ini harus menjawab rumusan masalah yang telah dibuat di awal.

Baca Juga:  Langkah-Langkah Menulis Proposal Penelitian, Tesis, dan Skripsi yang Efektif

Sebagai contoh, jika penelitian Anda tentang kebiasaan membaca siswa, kesimpulan Anda bisa berupa, “Siswa yang membaca lebih dari 30 menit per hari cenderung memiliki nilai ujian yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak.”

Contoh Penelitian Sederhana

Untuk lebih memahami, berikut adalah contoh nyata penelitian sederhana:

Judul: Pengaruh Waktu Belajar terhadap Prestasi Siswa
Rumusan Masalah: Apakah ada hubungan antara durasi belajar harian dengan hasil ujian siswa?
Tujuan: Untuk mengetahui apakah durasi belajar memengaruhi prestasi siswa.
Metode: Menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari 50 siswa di sekolah tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar lebih dari 2 jam per hari memiliki rata-rata nilai ujian 15% lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar kurang dari 2 jam.

Melakukan penelitian sederhana adalah langkah awal yang sangat penting untuk mengenal dunia penelitian lebih dalam. Dengan mengikuti tahapan-tahapan di atas, Anda bisa menyusun penelitian yang sistematis dan mudah dipahami.

Jangan ragu untuk mencoba melakukan penelitian sederhana. Siapa tahu, dari penelitian kecil ini, Anda akan menemukan ide-ide besar yang bisa bermanfaat untuk masyarakat. Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah penelitian Anda hari ini dan temukan serunya menjelajahi ilmu pengetahuan!

Konten menarik lain:​
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments