Ini Dia Sistematika Penulisan Proposal yang Perlu Kamu Tau !

Sistematika Penulisan Proposal

Apakah Kamu pernah membuat sesuatu proposal? Proposal ialah dokumen yang ditulis saat sebelum suatu aktivitas dilakukan yang bertujuan supaya memberikan suatu cerminan secara singkat pada rencana aktivitas ataupun riset yang bakal dilaksanakan, lewat proposal diharapkan memahami segala kebutuhan yang sudah direncanakan. Proposal secara umum dibagi jadi 2, yakni proposal kegiatan serta proposal penelitian. Keduanya wajib ditulis dengan sistematika penulisan yang jelas serta runut.

Diambil dari Wikipedia, Proposal penelitian merupakan dokumen yang digunakan dalam pengusulan proyek penelitian. Lingkup pengusulan proposal penelitian terletak dalam bidang sains ataupun akademik. Tujuan penyusunan proposal penelitian biasanya sebagai permintaan buat mencari dana penelitian dari sponsor.

Baca Juga : Step By Step Memulai Membuat Skripsi

Sebab berhubungan dengan banyak orang serta berkaitan dengan sesuatu kepentingan, sistematika penulisan proposal juga perlu dicermati. Secara umum, faktor yang wajib terdapat di dalam proposal meliputi latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan, manfaat, asumsi penelitian, hipotesis, serta kajian pustaka. Tetapi, sistematika penulisan ini bersifat fleksibel, bergantung pada tujuan proposal itu sendiri.

Sistematika Penulisan Proposal Penelitian

Dalam menulis proposal penelitian, sistematika penulisan yang butuh dicermati selaku berikut:

  • Latar belakang
  • Rumusan masalah
  • Tujuan penelitian
  • Manfaat/ signifikansi penelitian
  • Tinjauan pustaka
  • Asumsi penelitian
  • Prosedur penelitian
  • Subjek penelitian
  • Metode pengumpulan data
  • Analisis data
  • Daftar pustaka.
Baca Juga:  Apa sih Bedanya Kualitatif dan Kuantitatif ?

Sistematika Penulisan Proposal Kegiatan

Untuk penyusunan proposal kegiatan formatnya lebih bermacam- macam, bergantung kepada siapa proposal itu diajukan. Bila mau diajukan kepada donatur buat pengajuan dana maka diperlukan catatan anggaran kegiatan. Tetapi bila diajukan kepada calon pengisi kegiatan tidak membutuhkan hal tersebut.

Biasanya sistematika penulisan proposal kegiatan merupakan selaku berikut:

  • Latar belakang kegiatan
  • Dasar pemikiran
  • Nama kegiatan
  • Tujuan kegiatan
  • Target kegiatan
  • Manfaat kegiatan
  • Tipe kegiatan
  • Waktu serta tempat kegiatan
  • Agenda kegiatan
  • Struktur panitia pelaksana
  • Anggaran dana kegiatan
  • Penutup.

Baca Juga : Apa sih Bedanya Kualitatif dan Kuantitatif ?

Menulis Proposal yang Baik

Mulailah dengan perkenalan yang tegas.

Hal ini wajib diawali dengan suatu pancingan. Idealnya, Kamu mau pembaca proposal Kamu terpesona mulai dari poin awal. Buatlah proposal Kamu mempunyai tujuan yang jelas serta seberguna mungkin. Pakai sebagian data latar belakang yang bisa membuat pembaca Kamu bisa merasakan berada di posisi tersebut. Setelah itu menyatakan tujuan proposal Kamu.

Bila Kamu mempunyai fakta nyata yang menerangkan kenapa permasalahan tersebut butuh ditangani serta ditangani lekas, itu merupakan suatu yang bisa Kamu pakai buat mengawali suatu proposal. Apa juga itu, yakinkan apa yang Kamu mulai merupakan kenyataan serta bukan opini.

Sampaikan kasus dengan jelas. 

Sehabis perkenalan, Kamu bakal masuk ke dalam inti dari proposal Kamu. Di sinilah Kamu mesti memberitahukan permasalahan yang Kamu angkat. Bila pembaca Kamu tidak tahu banyak tentang situasinya, jelaskanlah. Anggap ini selaku bagian“ keadaan” dari proposal Kamu. Apa permasalahannya? Apa yang menimbulkan permasalahan? Apa dampak dari permasalahan ini?

Baca Juga:  Memvalidasi Data Penelitian: Menjamin Keandalan dan Keabsahan Temuan Anda

Tekankan kenapa permasalahan ini butuh dipecahkan serta butuh dipecahkan saat ini. Gimana permasalahan itu hendak mempengaruhi audiens Kamu bila dibiarkan? Yakinkan buat menanggapi seluruh persoalan serta menutupinya dengan penelitian serta fakta. Pakai sumber yang kredibel.

Buat permasalahan se- relevan bisa jadi dengan audiens. Hubungkan dengan atensi ataupun tujuan mereka sedekat mungkin. Buatlah khusus buat mereka, serta hindari hanya mengandalkan daya tarik umum buat emosi ataupun nilai.

Usulkan solusi. 

Ini dapat dibilang bagian terutama dari proposal Kamu. Bagian pemecahan merupakan tempat Kamu mengulas bagaimana Kamu bakal menanggulangi permasalahan, kenapa Kamu melaksanakannya dengan metode ini, serta apa hasilnya.

Menguasai kenapa Kamu akan melaksanakan sesuatu sama berartinya dengan melaporkan apa yang bakal Kamu jalani. Anggaplah pembaca Kamu skeptis serta tidak akan menerima ide Kamu begitu saja.

Baca Juga : Ini Dia Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill

Sehabis pembaca Kamu membaca proposal Kamu, mereka wajib percaya kalau Kamu bisa memecahkan permasalahan secara efisien. Secara harfiah semua yang Kamu tulis wajib mengulas permasalahan ataupun metode menyelesaikannya.

Sertakan jadwal serta anggaran. 

Proposal Kamu mewakili investasi. Buat meyakinkan pembaca Kamu kalau Kamu merupakan investasi yang baik, bagikan data sedetail serta konkret tentang perencanaan waktu serta anggaran Kamu sebanyak mungkin.

Baca Juga:  15 Cara Memilih Variabel Penelitian yang Relevan dan Tepat

Kapan Kamu perencanaan proyek dimulai? Seberapa cepat proyek bakal berkembang? Gimana tiap langkah membangun hal- hal terkait yang lain? Bisakah hal- hal tertentu dilakukan secara bersamaan? Jadi seteliti mungkin bakal membuat pembaca Kamu percaya kalau Kamu betul- betul mencermati seluruh aspek serta tidak akan membuang- buang uang mereka.

Yakinkan proposal Kamu masuk akal secara finansial. Bila Kamu menyarankan ide kepada industri ataupun seorang, pertimbangkan anggaran mereka. Bila mereka tidak sanggup membayar proposal Kamu, proposal tersebut hanyalah sia- sia. Bila itu cocok dengan anggaran mereka, yakinkan buat memaparkan kenapa itu sepadan dengan waktu serta uang mereka.

Tutup dengan kesimpulan yang mencerminkan pendahuluan Kamu. 

Ringkaslah manfaat proposal Kamu serta jelaskan kalau manfaatnya lebih besar daripada biayanya. Perkenankan audiens Kamu berpikir ke depan. Serta, seperti biasa, terima kasih atas pertimbangan serta waktu mereka.

Bila Kamu mempunyai konten bonus yang tidak sesuai dengan proposal Kamu, Kamu bisa meningkatkan lampiran. Tetapi perhatikan bahwa bila proposal Kamu sangat banyak isi, itu dapat membuat orang khawatir ataupun malas buat membacanya.

Cek kembali serta koreksi proposal Kamu. 

Koreksi berfokus buat memperoleh konten sejelas serta sesingkat mungkin. Yakinkan kalau konten Kamu bebas dari kesalahan.

Kesalahan apa pun di proposal Kamu bakal membuat Kamu nampak kurang berpendidikan serta kurang kredibel, sehingga mengurangi kemungkinan proposal Kamu buat disetujui.

Demikian uraian mengenai sistematika penulisan proposal serta metode buat membuat proposal yang baik, mudah- mudahan bisa menolong kamu untuk memulai membuat proposal yang baik.

Konten menarik lain:​
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments